Skip to main content

Pesan untuk Buku Kenangan

Beberapa waktu yang lalu aku diminta untuk menulis semacam pesan dan kesan untuk anak2ku, peserta didik (dulu: siswa) yang telah lulus dalam menempuh studinya di SMK N 1 Seyegan, Sleman, DIY. Tulisan ini rencananya akan digunakan untuk meramaikan isi buku kenangan sekolah.
Beberapa hari lalu (akhirnya) aku mendapat juga jatah buku tersebut. Sayang tulisan ini tidak diterbitkan. Semua itu mungkin karena ke-alpaan-ku juga. Tulisan ini (mungkin) terlambat sampai penerbit, atau terlalu panjang untuk di tayangkan. Yaaah.. ga bisa pamer tulisan dong.. :) 

Yah, karena sayang kalau terbuang lebih baik tampilkan di sini saja. Selamat membaca ya. Semoga bisa tetap bermanfaat untuk semua. 


------------------------------------------ 



Selamat pagi anak-anak,
Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat dan bahagia.

Selamat juga saya sampaikan, atas keberhasilan menuntaskan jejak studi di tingkat SMK. Semoga kelulusan ini menjadi bekal yang penuh manfaat, yang bisa kalian bawa ke tingkat pendidikan atau dunia kerja kalian selanjutnya.



Tentu kalian bangga bisa berhasil lulus dari SMK N 1 Seyegan tercinta ini. Tentu banyak cerita, pengalaman, dan ilmu yang bisa kalian dapatkan. Ambil, bungkus dan silahkan bawa untuk diterapkan di kemudian hari.


Sebenarnya saya tak punya banyak lagi tutur kata yang harus disampaikan. Sudah sering kali kita berbagi atau berdiskusi di kelas. Semoga saja, kata-kata yang selama ini saya berikan ada manfaatnya untuk kalian semua. Kali ini saya hanya ingin berbagi sesuatu yang lebih sederhana saja.


Tentu kalian kenal lirik lagu ini :

Oh ibu dan ayah selamat pagi
ku pergi sekolah sampai kan nanti
Selamat belajar Nak, penuh semangat
rajinlah selalu, tentu kau dapat
Hormati gurumu, sayangi teman
Itulah tandanya kau murid budiman

Itu lagu kesukaan saya pada masanya. Aneh ya? 

Bagi saya sih tidak aneh. Pada masa pertama sekolah, saya suka sekali lagu itu. Seperti mampu memberi semangat. Mungkin beda dengan anak-anak usia masuk sekolah masa kini, yang lebih suka gaya chibi-chibi atau lebih hafal gomen ne summer-nya JKT48.

Lalu apa istimewanya lagu itu? Liriknya. 

Lirik lagu itu sederhana, karena itulah istimewa. Liriknya hanya berisi gambaran obrolan kita dengan orang tua kita. Tapi masih seringkah hal tersebut kalian lakukan di keseharian. 

Ayo, coba kita kupas satu per satu. 

Lirik pertama lagu itu adalah Oh ibu dan ayah selamat pagi.
Masih pernahkah kita menyapa orang tua kita di pagi hari, di saat semua kegiatan hendak kita lakukan. Kalian tidak mungkin akan berhasil seperti sekarang jika tidak karena orang tua. 
Dalam setiap doa orang tua, kita pasti disebut. Sudah menjadi kewajiban kita untuk menyapa ayah dan ibu. Salam-lah. Jika memang tidak bisa, doakanlah saat awal mata kita terbuka di pagi hari. Dan hari itu akan menjadi milikmu.

Hormat dan sayanglah kepada orang tua, meminta restu untuk setiap kegiatan kita. Jika pada lirik selanjutnya berbunyi ku pergi sekolah sampai kan nanti, bagi saya itu tidak semata-mata minta restu untuk pergi ke SMK. 

Sekolah itu berarti luas, Nak. Lingkunganmu itu sekolahmu, dari tempat bermain, playgroup, TK hingga kuliah, dunia kerja bahkan alam raya ini, semua adalah sekolah. Ingat, sekolah adalah tempat mendapatkan ilmu. 
Jadi, mintalah restu orang tua, dan dapatkanlah ilmu baru dari setiap lingkunganmu. 

Yang perlu kalian ingat, tidak semua orang tua kita bisa menyampaikan pesan dalam tutur kata. Sebagian besar akan disampaikan lewat tindakan nyata. Andai saja kalian menyadari bagaimana orang tua dari awal hingga sekarang selalu berusaha keras melayani kebutuhan pendidikanmu. Semata-mata untuk masa depan kalian. Secara tersirat maupun terucap orang tua kita akan selalu merestui kita. Dalam setiap usaha kerja kerasnya, orang tua selalu ingin menyampaikan Selamat belajar Nak…


Dan yang paling penting, berikut ini adalah rentetan nasehat yang disampaikan orang tua kita.

1. Penuh semangat
Mengerjakan sesuatu itu hendaknya kalian penuhi dengan semangat. Jangankan belajar, bermainpun jika tanpa ada semangat pasti tidak mendapatkan apa-apa. Karena itulah, dalam menuntut ilmu, bekerja atau sekedar melakukan sesuatu yang sederhana sebaiknya tunjukkan rasa semangat. Dengan rasa semangat pekerjaan seberat apapun pasti selalu ada solusinya.

2. Rajinlah selalu

Belajar itu ibarat mengisi kolam dengan air. Kita tidak mungkin mengisi penuh kolam dengan sekali tuang. Butuh tenaga ekstra untuk melakukan itu. Jangan memaksa terlalu banyak tenaga untuk belajar. Jika itu kalian lakukan, kalian tidak akan mendapat ilmunya. Tapi lakukan semua itu dengan rajin dan terus menerus. Isi kolam pikiran kalian dengan menuangkan air pengetahuan pelan-pelan, rapi dan terus menerus. Dengan begitu air pengetahuan akan mengalir, mengisi setiap sudut pikiran kita, dan membersihkan kotoran ketidaktauan dan menempatkan pemahaman ilmu di sana.

3. Hormati guru

Guru itu ada empat nak, yaitu : 
Tuhan yang kuasa, Orang Tua kita, Guru akademik dan Pemerintah di negeri ini. 
  • Tuhan itu maha baik. Memberi kita ilmu setiap saat, melalui hembusan nafas hingga gerak tubuh kita. Mulai lingkungan sekitar kita hingga seluruh hamparan jagad raya ini. Semua adalah ilmu pengetahuan. Bersyukurlah, berterimakasihlah.
  • Orang tua kita begitu perhatian dari dalam kandungan hingga sekarang tak henti-hentinya ilmu melalui nasehat dialirkan untuk kita. Ambil dan tampung itu semua.
  • Guru-guru akademik kita, dari tinggal dasar hingga lanjut selalu membagi berbagai bidang ilmu. Menambah wawasan dan pengalaman kita, pilihlah hal-hal yang bermanfaat dan sesuai untuk rencana masa depan kita.
  • Pemerintah di negeri ini juga seorang guru. Baerbagai kebijakan untuk kelangsungan negara disusun sedemikian rupa sehingga hendaknya warga negara bisa tentram dan makmur. 

Hormatilah guru-guru itu. 

Generasi dewasa ini mulai melupakan apa yang disebut hormat. Hormat itu berarti santun. Santun itu berkata yang baik, bersikap yang baik dan berpikir yang baik. Sudah menjadi kewajiban kita untuk santun kepada Tuhan, Orang tua, Guru di sekolah, ataupun Pemerintah di negeri ini. Ada kalanya mungkin pesan atau nasehat yang muncul tidak sesuai dengan perasaan atau keinginan kita, namun alangkah baiknya apabila ketidaksetujuan kita sampaikan secara santun. Jika kalian ingin tetap jadi insan terhormat, mulailah dengan santun kepada siapapun.

4. Sayangi teman

Teman itu berarti segala sesuatu yang mengiringimu. Apapun dan siapapun itu. Sebenarnya tidak pernah ada musuh di sekelilingmu. Rasa permusuhan muncul karena rasa egois diri kita yang terlalu besar. Keinginan, keserakahan, pemarah, kemabukan, angkuh dan iri hati yang membuat lingkungan kita serasa menjadi musuh. Jika kalian bisa mengendalikan itu semua, niscaya segala sesuatu akan selalu terasa nyaman dan menyenangkan. Tak usah mencari-cari musuh yang memang tidak ada, kendalikan diri, kumpulkan teman dan sayangi mereka.

Itulah tandanya kau murid budiman

Tujuan pendidikan di manapun dan bagaimanapun sebenarnya membentuk insan menjadi lebih baik. Baik dalam segala ilmunya, baik dalam sosialnya. Insan yang seperti itu disebut seorang yang budiman. Dan yakinlah, orang yang budiman selalu dekat dengan kesuksesan. 

Berbagai hal boleh kalian lakukan, namun cukup dengan empat hal agar kalian menjadi insan yang berhasil. Jadilah anak yang penuh semangat, rajin, hormat dan santun, serta penuh kasih sayang.


Sekian, Semoga bermanfaat. 

Sekali lagi selamat atas prestasi kalian. Semoga sukses mendekati kalian.
Semoga anugrah Tuhan selalu menyertai langkah kalian.



Seyegan, Mei2013,

Wahyudhi Hatmoko


Comments

Popular posts from this blog

Dear bibeh...

Dear bibeh, Mungkin aneh ya, menulis surat beginian di weblog. Tapi itu lebih asik daripada mengirimkannya lewat sms. Dikau tau kan sms itu aslinya untuk apa? sejarahnya dulu SMS itu kependekan dari short message service atawa layanan pesan pendek. Teknologi untuk bertukar pesan singkat, tapi sekarang orang2 pada ga paham maksud munculnya teknologi sms, taunya kirim pesan, perkara pendek lah panjang lah yang penting pesan.. itulah kenapa aku (sebelumnya) ga pernah jarang nulis pesan panjang di sms. Nyalahi sejarah. Hadeeh malah nyasar ne.. Beibs.. masih ingat banget kan? Pas jam segini, pas dua tahun lalu. Pas sebelumnya aku terbangun dengan perasaan campur aduk seperti sop buah. Hmmm.. yah mau kutulis apalagi ya karena memang demikian. Campur aduk itu mungkin lebih tepatnya karena pagi itu begitu grogi. Yah, bagaimana tidak grogi. Jam 10 tepat nanti aku harus berucap janji di hadapan alam raya dan segala isinya untuk setia padamu. It's about love and you Hmmm.. hehehe..

Aku, Bapak dan Nyepi

Tahun ini Nyepi pertama tanpa hadirnya sosok bapak. Sosok yang selalu mengingatkanku akan keberanian, kecepatan dan kesempurnaan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Aku mungkin satu-satunya anak di bumi yang tak pernah sekalipun merasakan amarah seorang ayah. Bukan karena aku baik, bukan karena aku penurut. Masa kecilku hingga saat ini tak pernah berubah. Aku ini pemberontak, pembangkang, pemalas, lamban, suka menentang, dan parahnya aku menikmati itu semua. Mungkin karena itu, bapak dahulu lebih suka menasehatiku dengan perilaku. Saat aku tak bisa bangun pagi, bapak sudah duduk di teras, membaca kedaulatan rakyat, ditemani segelas teh panas dan beberapa potong ubi rebus. Kadangkala bapak sengaja memanggilku keras, "Yud.. sekolahmu masuk koran nih.. eh.. nanti sore PSS tanding yaa.. ?!" Anaknya yang tak tau malu ini biasanya langsung meloncat, cuci muka sekedarnya dan langsung ikutan menyikat koran dan ubi rebus yang tinggal satu.

Taman Lampion di Monjali

Akhirnya, setelah beberapa kali hanya sekedar lewat, kemaren sabtu di malam hari (baca: malam minggu) bisa menyempatkan diri juga ke tempat wisata unik. Jogja memang ngetop kalau masalah unik. Apa saja bisa jadi tempat wisata. Dan selalu saja ada ide kreatif untuk membangun tempat menjadi lahan wisata. Kali ini target tujuan kami adalah Monumen Jogja Kembali. Ke Monjali? Di Malam Hari? yang bener saja...? Iya, bener.. ini buktinya.. :) Monumen Jogja Kembali (di Jogja dipanggil Monjali) memang biasanya tidak dibuka sampai malam. Kalau kenapanya, ya mungkin anda harus menonton Night at The Museum dulu.. hehe..