Skip to main content

Dear bibeh...

Dear bibeh,
Mungkin aneh ya, menulis surat beginian di weblog. Tapi itu lebih asik daripada mengirimkannya lewat sms. Dikau tau kan sms itu aslinya untuk apa? sejarahnya dulu SMS itu kependekan dari short message service atawa layanan pesan pendek. Teknologi untuk bertukar pesan singkat, tapi sekarang orang2 pada ga paham maksud munculnya teknologi sms, taunya kirim pesan, perkara pendek lah panjang lah yang penting pesan.. itulah kenapa aku (sebelumnya) ga pernah jarang nulis pesan panjang di sms. Nyalahi sejarah. Hadeeh malah nyasar ne..

Beibs.. masih ingat banget kan?
Pas jam segini, pas dua tahun lalu. Pas sebelumnya aku terbangun dengan perasaan campur aduk seperti sop buah.
Hmmm.. yah mau kutulis apalagi ya karena memang demikian. Campur aduk itu mungkin lebih tepatnya karena pagi itu begitu grogi. Yah, bagaimana tidak grogi. Jam 10 tepat nanti aku harus berucap janji di hadapan alam raya dan segala isinya untuk setia padamu.

It's about love and you
Hmmm.. hehehe.. iyaa bener.. itu maksudku, maksudku aku akan menikah denganmu. Maaf kadangkala aku suka memilih kalimat yang lebih deskriptif daripada kalimat langsung.

Sebenernya banyak waktu merenung sebelum hari itu. Karena bagiku menikah bukanlah sesuatu yang gampang. Disamping aku ga laku-laku (wkwkwk..), arti kata menikah itu sebenernya sederhana, karena itulah jadi bisa sangat dalam untuk dipikirkan.

Menikah bagiku bukanlah sekedar hak setelah pacaran, namun sebaliknya pacaran adalah hak setelah menikah.. hehe.

(Hahaha.. Gayanya...! Padahal sebelumnya ga laku-laku, makanya bilang aja belum pernah pacaran.. langsung menikah.. hee..)

Menikah itu bagaikan tantangan untuk menduduki suatu jabatan, tidak untuk main-main apalagi sampai merangkap. Menjabat sana lalu menjabat sini, akhirnya dua tiga jabatan dilalui. Menduduki jabatan selalu terkait dengan tugas yang harus dilaksanakanan dan dipertanggungjawabkan.

Lalu, tugas apa? Tanggung jawab apa?
Entahlah, mana aku tau.. aku belum berpengalaman dalam menikah.. :D

Itulah yang aku bilang sederhana. Aku tidak tau tugas dan tanggung jawab apa yang akan aku lalui nanti. Tidak tau tugas dan tanggung jawab itu adalah hal sederhana tapi tidak gampang. Karena itulah sampai detik ini aku masih sangat heran kalau ada seseorang yang gampang sekali untuk kaw eh menikah.

Sejak dahulu kala aku diajari, bahwa sebagai manusia super aku harus bisa membagi masa-masa di dunia ini menjadi masa untuk mencari ilmu, masa untuk membina keluarga, masa untuk memahami dan kembali kepada sang alam raya dan masa untuk mengenal diri sendiri.

Mencari ilmu tiada habisnya selama hidup, begitu juga saat mengenal sang diri hingga kembali kepada keagunganNya. Bisa kapan saja, suka-suka kita. Namun lain ceritanya dengan menikah dan membina keluarga.

Orang2 gaul musik selalu bilang, album pertama bisa saja booming, begitu juga dengan album kelima atau ketujuh sekalipun. Namun album ke-2 selalu menjadi tolok ukur. Jika kau berhasil di album ke-2 maka kemungkinan besar album2 berikutnya kau tak akan kesulitan.

Menikah adalah album ke-2 dalam hidup.
Yang pasti setelah menikah, aku harus lebih bisa membagi dan menerima. kehidupanku tak lagi (untuk) sendiri. Segala sesuatu harus ada komunikasi. Pelajaran itupun aku dapat dari dirimu. Lebih tepatnya pelajaran karena selalu berusaha memperhatikanmu.

Semakin hari semakin sadar bahwa jodoh itu datang dan terpelihara karena saling memperhatikan. Hmmm.. hal yang kecil dan begitu sederhana.

Seperti halnya siang ini, rencananya aku hendak berburu Black Forest. Black Forest itu judul kue kan beibs? Katanya dikau sangat pengen merasakannya. Dan aku tau itu karena memperhatikanmu. Bener ya kata pepatah, tau segalanya itu menakutkan.. hehe.. ups!

Masalah Black Forest sih sebenernya aku kayaknya belum pernah makan gituan. Paling banter juga kue terang bulan atau nyicip kue bakpia kalau ibu lagi beli oleh2 buat sodara. Tapi tenang saja pasti dapat. Jaman sekarang kan ada GoogleMap. Rugi dong aku pake Android. (hee.. ada hubunganya ya?)



Tak terasa sudah dua tahun kita jalan bareng ya bibeh.. Menempuh perjalanan dengan kendaraan yang orang biasa sebut dengan keluarga. Menyusun album ke-2 dalam hidup kita.

Lewat kalimat2 tak beraturan ini sebenernya cuma mau bilang...Selamat hari jadi ya. Bertambah umurmu bertambah usia langkah kita, Semoga panjang usia dan selalu sejahtera.

Bagiku, dua tahun bukan waktu sekejap, telah begitu banyak cerita.

Semoga kita bertambah dewasa dan semakin sederhana. Karena sederhana adalah awal dari bahagia.


Aku juga selalu berharap semoga Sang Jagad Raya selalu mempercayai langkah ini, sehingga segera menitipkan sinarNya di kehidupan kita.


Atungkara...

Salam satu hati,
Cinta.

#aku tulis ini sambil berfikir kue black forest itu seperti apa sih ya..?

Comments

Popular posts from this blog

Aku, Bapak dan Nyepi

Tahun ini Nyepi pertama tanpa hadirnya sosok bapak. Sosok yang selalu mengingatkanku akan keberanian, kecepatan dan kesempurnaan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Aku mungkin satu-satunya anak di bumi yang tak pernah sekalipun merasakan amarah seorang ayah. Bukan karena aku baik, bukan karena aku penurut. Masa kecilku hingga saat ini tak pernah berubah. Aku ini pemberontak, pembangkang, pemalas, lamban, suka menentang, dan parahnya aku menikmati itu semua. Mungkin karena itu, bapak dahulu lebih suka menasehatiku dengan perilaku. Saat aku tak bisa bangun pagi, bapak sudah duduk di teras, membaca kedaulatan rakyat, ditemani segelas teh panas dan beberapa potong ubi rebus. Kadangkala bapak sengaja memanggilku keras, "Yud.. sekolahmu masuk koran nih.. eh.. nanti sore PSS tanding yaa.. ?!" Anaknya yang tak tau malu ini biasanya langsung meloncat, cuci muka sekedarnya dan langsung ikutan menyikat koran dan ubi rebus yang tinggal satu.

Taman Lampion di Monjali

Akhirnya, setelah beberapa kali hanya sekedar lewat, kemaren sabtu di malam hari (baca: malam minggu) bisa menyempatkan diri juga ke tempat wisata unik. Jogja memang ngetop kalau masalah unik. Apa saja bisa jadi tempat wisata. Dan selalu saja ada ide kreatif untuk membangun tempat menjadi lahan wisata. Kali ini target tujuan kami adalah Monumen Jogja Kembali. Ke Monjali? Di Malam Hari? yang bener saja...? Iya, bener.. ini buktinya.. :) Monumen Jogja Kembali (di Jogja dipanggil Monjali) memang biasanya tidak dibuka sampai malam. Kalau kenapanya, ya mungkin anda harus menonton Night at The Museum dulu.. hehe..