Skip to main content

Aplikasi Konversi Nilai dengan Ms Excel

Beberapa tahun waktu yang lalu sempat iseng2 bikin aplikasi konversi nilai dengan Ms Excel. Gara2nya sih sederhana...

Hmm... hmm.. kasih tau gak ya?? Hee..

Eh gak usahlah, nanti malah nyangkut kemana-mana.. hee.
Intinya waktu itu saya lagi ingin memanipulasi mengubah suatu deret nilai menjadi deret nilai lain yang lebih "wajar".

Semisal kita punya deret nilai dengan rentang 40 hingga 70.
Kemudian pengen mengubah menjadi deret nilai baru dengan rentang 70 hingga 90.

Nah, bagaimana caranya?




Ini adalah hasil belajar matematika dengan seorang teman, pak Bisri, S.Pd. namanya. (matur tengkiu ya pak bos)
Kita akan gunakan rumus dan persamaan seperti di bawah ini.


y = ax + b

dimana

y = nilai hasil konversi
x = nilai asli


misalkan
1. Data nilai asli (disebut x):
- tertinggi = 70
- terendah = 40

2. Nilai konversi yang diinginkan (disebut y) :
- tertinggi = 90
- terendah = 70


Kita masukkan dalam rumus untuk mencari nilai a :

90 = 70a + b (nilai tertinggi)
70 = 40a + b (nilai terendah)
------------------ -
20 = 30a

a = 2/3


Lalu kita cari nilai b :

70 = 40a + b
70 = (40(2/3)) + b
70 = (80/3) + b

b = 70 - (80/3)
b = 130/3

sehingga rumus untuk kondisi x dan y di atas adalah :

Y = (2/3)X + (130/3)

Saya sengaja tidak mendesimalkan hasil pembagian (bilangan pecahan) di atas agar nilai yang diperoleh bukan nilai pembulatan.

next.. kita coba

Nilai Asli RumusHasil Konversi
40 (2/3*40)+(130/3)70,00
50 (2/3*50)+(130/3)83,33
70 (2/3*70)+(130/3)90,00

Berhasil..! tapi belum selesai.. :)
Bagaimana jika ingin kondisi x dan y yang bisa diubah2 setiap saat..

Setelah utak utik dan utik utak mestinya rumus2nya berubah menjadi seperti ini :

y = ax + b

a = (tertinggi_y - terendah_y) / (tertinggi_x - terendah_x)

b = tertinggi_y - (tertinggi_x * a)


Akhirnya aku putuskan menerapkan rumus2 tersebut menggunakan Program Aplikasi Ms Excelku yg bajakan agar lebih cepat membantu.

Ini screen shoot nya...




dan ini link untuk download file2nya...

konversi nilai

Silahkan gunakan jika berkenan, semoga membantu dan bermanfaat.
Swaha..

Comments

Popular posts from this blog

Dear bibeh...

Dear bibeh, Mungkin aneh ya, menulis surat beginian di weblog. Tapi itu lebih asik daripada mengirimkannya lewat sms. Dikau tau kan sms itu aslinya untuk apa? sejarahnya dulu SMS itu kependekan dari short message service atawa layanan pesan pendek. Teknologi untuk bertukar pesan singkat, tapi sekarang orang2 pada ga paham maksud munculnya teknologi sms, taunya kirim pesan, perkara pendek lah panjang lah yang penting pesan.. itulah kenapa aku (sebelumnya) ga pernah jarang nulis pesan panjang di sms. Nyalahi sejarah. Hadeeh malah nyasar ne.. Beibs.. masih ingat banget kan? Pas jam segini, pas dua tahun lalu. Pas sebelumnya aku terbangun dengan perasaan campur aduk seperti sop buah. Hmmm.. yah mau kutulis apalagi ya karena memang demikian. Campur aduk itu mungkin lebih tepatnya karena pagi itu begitu grogi. Yah, bagaimana tidak grogi. Jam 10 tepat nanti aku harus berucap janji di hadapan alam raya dan segala isinya untuk setia padamu. It's about love and you Hmmm.. hehehe..

Aku, Bapak dan Nyepi

Tahun ini Nyepi pertama tanpa hadirnya sosok bapak. Sosok yang selalu mengingatkanku akan keberanian, kecepatan dan kesempurnaan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Aku mungkin satu-satunya anak di bumi yang tak pernah sekalipun merasakan amarah seorang ayah. Bukan karena aku baik, bukan karena aku penurut. Masa kecilku hingga saat ini tak pernah berubah. Aku ini pemberontak, pembangkang, pemalas, lamban, suka menentang, dan parahnya aku menikmati itu semua. Mungkin karena itu, bapak dahulu lebih suka menasehatiku dengan perilaku. Saat aku tak bisa bangun pagi, bapak sudah duduk di teras, membaca kedaulatan rakyat, ditemani segelas teh panas dan beberapa potong ubi rebus. Kadangkala bapak sengaja memanggilku keras, "Yud.. sekolahmu masuk koran nih.. eh.. nanti sore PSS tanding yaa.. ?!" Anaknya yang tak tau malu ini biasanya langsung meloncat, cuci muka sekedarnya dan langsung ikutan menyikat koran dan ubi rebus yang tinggal satu.

Taman Lampion di Monjali

Akhirnya, setelah beberapa kali hanya sekedar lewat, kemaren sabtu di malam hari (baca: malam minggu) bisa menyempatkan diri juga ke tempat wisata unik. Jogja memang ngetop kalau masalah unik. Apa saja bisa jadi tempat wisata. Dan selalu saja ada ide kreatif untuk membangun tempat menjadi lahan wisata. Kali ini target tujuan kami adalah Monumen Jogja Kembali. Ke Monjali? Di Malam Hari? yang bener saja...? Iya, bener.. ini buktinya.. :) Monumen Jogja Kembali (di Jogja dipanggil Monjali) memang biasanya tidak dibuka sampai malam. Kalau kenapanya, ya mungkin anda harus menonton Night at The Museum dulu.. hehe..