Skip to main content

Posts

Taman Lampion di Monjali

Akhirnya, setelah beberapa kali hanya sekedar lewat, kemaren sabtu di malam hari (baca: malam minggu) bisa menyempatkan diri juga ke tempat wisata unik. Jogja memang ngetop kalau masalah unik. Apa saja bisa jadi tempat wisata. Dan selalu saja ada ide kreatif untuk membangun tempat menjadi lahan wisata. Kali ini target tujuan kami adalah Monumen Jogja Kembali. Ke Monjali? Di Malam Hari? yang bener saja...? Iya, bener.. ini buktinya.. :) Monumen Jogja Kembali (di Jogja dipanggil Monjali) memang biasanya tidak dibuka sampai malam. Kalau kenapanya, ya mungkin anda harus menonton Night at The Museum dulu.. hehe..

Aplikasi Konversi Nilai dengan Ms Excel

Beberapa  tahun  waktu yang lalu sempat iseng2 bikin aplikasi konversi nilai dengan Ms Excel. Gara2nya sih sederhana... Hmm... hmm.. kasih tau gak ya?? Hee.. Eh gak usahlah, nanti malah nyangkut kemana-mana.. hee. Intinya waktu itu saya lagi ingin memanipulasi mengubah suatu deret nilai menjadi deret nilai lain yang lebih "wajar". Semisal kita punya deret nilai dengan rentang 40 hingga 70. Kemudian pengen mengubah menjadi deret nilai baru dengan rentang 70 hingga 90. Nah, bagaimana caranya?

Bagaimana Memunculkan Header Tabel secara berulang pada Halaman Berikutnya

Anda tentu sudah biasa menyusun tabel seperti di bawah ini menggunakan aplikasi Wordnya Microsoft (MsWord2003 - red). Perhatikan sekali lagi... Tabel 1  dan  Tabel 2  sama-sama disusun dengan menu  Table – Insert – Table  dengan 5 kolom dan 8 baris. Tabel telah diisi dan dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tampil seperti pada gambar.

Jiwa Pelayanan Seorang Pimpinan

Sepertinya berbagai cobaan tak kunjung berakhir di negeri ini. Belum juga terhapus dalam ingatan kita, berbagai bencana alam melanda. Kini semakin ditambah dengan berbagai krisis di mana-mana. Baik krisis sandang, pangan, kesehatan, kenyamanan hingga krisis pimpinan. Ironis, mungkin begitu kalimat yang biasa kita dengar sekarang. Untuk menggambarkan keadaan para pimpinan di negeri ini. Dikala sebagian rakyat semakin membutuhkan dukungan untuk sekedar bertahan hidup, sebagian pimpinan malah mengambil kesempatan untuk melupakan segala hal yang dulu pernah dijanjikan. Janji sebelum menuju puncak kepemimpinan mungkin telah terbiasa dilupakan di negeri yang dahulu telah merdeka ini. Disadari atau tidak hukum rimba mulai menggantikan hukum nasional kita. Kita telah terbiasa untuk menumbuhkan rasa ingin menguasai, ingin memiliki. Sehingga saat merasa kuat tak ada salahnya kan menindas yang lemah, saat merasa berkuasa sudah wajar kan apabila bisa memenuhi segala keinginan kita. Tak begitu ...

Melangkah dan Mengalir dalam Perjalanan Waktu

Hidup adalah perjalanan. Demikian salah satu intisari Bhagavadgita yang tanpa kita sadari telah menjadi sesuatu yang terlupakan. Laksana butiran air, di manapun pada awalnya, yang selalu mengalir atau mencari jalan untuk melanjutkan langkah dan pada akhirnya sampai ke samudera, seperti itu pulalah seharusnya kita memaknai perjalanan hidup ini. Saya tak pernah ragu dan selalu teringat kalimat dari seorang guru, bahwa hinduisme berasal dari kata indus, sebuah dataran di negeri India. Indus bisa berarti air. Ya air, bentuk sederhana namun penuh misteri. Sesuatu yang kadang tak kita acuhkan namun syarat dengan makna kehidupan. Menjadilah “air” dan kita bisa menghadapi kehidupan seperti apapun. Menjadilah “air” dan kita dapat bergaul atau memahami siapapun. Bukankah sebagian besar tubuh kita terbentuk dan terisi atas unsur air, sehingga semestinya sifat airlah yang paling dominan dalam diri kita. Pahamilah air, dan kita akan menemukan makna perjalanan hidup ini. Begitu menarik mengamati...